Kamis, 15 November 2012

Dialog Semesta

 
Langit dan bumi bersimpuh saat keanggunan dalam sikap dan lakumu menjadi lazim. Cobalah tatap ombak di tepi pantai begitu pula awan di langit. Atau kau cukup memandangi awan di balik ombak itu. Kau akan jumpai kelembutan juga keramahan ombak dan awan serupa dengan kelazimanmu. Yakinlah, mereka menguntit keanggunan dan keramahanmu.

Alam semesta selalu menopang memperjuangkan mimpi-mimpi kita, tak peduli betapa konyolnya mimpi-mimpi itu. Mimpi-mimpi kita adalah milik kita sendiri, hanya kita yang tahu apa yang dibutuhkan untuk membuatnya terus bernyawa.

Tuhan melemparkan dadu dan membebaskan cinta dari sangkarnya. Dan cinta dapat mencipta atau malah menghancurkan, tergantung arah angin saat cinta itu dibebaskan. Cinta akan terbebas dalam kelaziman atau justru cinta terkurung oleh kelaziman. Tergantung arah angin.

Begitu pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan terkadang adalah berkat, namun lebih sering berupa penaklukan.
El-Fairuz

Tidak ada komentar: