Dialog Semesta
Langit
dan bumi bersimpuh saat keanggunan dalam sikap dan lakumu menjadi
lazim. Cobalah tatap ombak di tepi pantai begitu pula awan di langit.
Atau kau cukup memandangi awan di balik ombak itu. Kau akan jumpai
kelembutan juga keramahan ombak dan awan serupa dengan kelazimanmu.
Yakinlah, mereka menguntit keanggunan dan keramahanmu.
Alam
semesta selalu menopang memperjuangkan mimpi-mimpi kita, tak peduli
betapa konyolnya mimpi-mimpi itu. Mimpi-mimpi kita adalah milik kita
sendiri, hanya kita yang tahu apa yang dibutuhkan untuk membuatnya terus
bernyawa.
Tuhan melemparkan dadu dan membebaskan cinta dari
sangkarnya. Dan cinta dapat mencipta atau malah menghancurkan,
tergantung arah angin saat cinta itu dibebaskan. Cinta akan terbebas
dalam kelaziman atau justru cinta terkurung oleh kelaziman. Tergantung
arah angin.
Begitu pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan terkadang adalah berkat, namun lebih sering berupa penaklukan.
El-Fairuz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar